
Di kepulauan Karimunjawa jenis ular ini hanya ada di 2 pulau yaitu ada di karimunjawa dan kemujan, di pulau lainnya tidak ada. di karimunjawa ular ini disebut juga macannya karimunjawa sebab di karimunjawa ular berbisa hanya ada ini. sebelum di temukan vaksin, banyak warga Karimunjawa yang menjadi korban keganasan ular ini. konon ular ini dikutuk rabun oleh sunan Nyamplungan atau Syekh Amir Hasan karena pada waktu menjelang maghrib mematuk sunan yang sedang ambil air wudu. kadang-kadang saya berpikir apakah ular ini memang tidak bisa berenang ya? sebab seperti sanca (Phyton sp) bisa berenang menyebrangi laut menuju pulau yang lebih sepi dan banyak prey nya. dulu waktu hunting foto di daerah Alang-Alang bersama rekan-rekan, salah satu rekan saya tidak sengaja menginjak induk ular edor yang sedang mengerami telurnya. pada awalnya teman saya tidak sadar menginjaknya, spontan teman yang berada dibelakangnya teriak klo ia nginjak edor temanku langsung lompat ke belakang. si induk itu tidak memperlihatkan ekspresi yang marah tapi malah ia menyingkir dari sarangnya. setelah puas ambil foto telur eraman dan induk yang menyingkir untuk eksyen agar fotonya caem, kami pergi. eh setelah kami berjalan 5 langkah si induk kembali ngerami telurnya.
klo inget itu temanku yang bernama Asep aryanto syok berat karena nginjek ular edor yang terkenal berbisa, sampai rumah pun masih syok. tapi bener klo kita sayang ama satwa, satwa itu mengerti dan tidak mau mengganggu kita kok. bravo karimunjawa